Bulan Juli
sudah berjalan hampir sepekan. Pesta demokrasi 5 tahunan bangsa ini sudah
semakin dekat untuk digelar. Setelah beberapa bulan lalu rakyat di negeri ini
menggelar pemilihan anggota legislatif. Kini saatnya rakyat kembali harus
menentukan pilihan siapa yang akan memimpin bangsa ini kedepan. Ya, pemilu
tinggal beberapa hari lagi untuk dilangsungkan. Bahkan untuk pemilih yang
berada di luar negeri sudah ada yang menggunakan haknya untuk melakukan
pemilihan.
Kali ini
penulis terpaksa untuk latah menuliskan sedikit tentang ritual 5 tahunan bangsa
ini. Tapi bukan sekedar latah mendukung pasangan calon tertentu. Namun penulis
hanya merasa muak mendengar apa yang terjadi selama masa kampanye pemilihan
presiden kali ini.
Pemilu, yang
seharusnya LUBeR (kalau tidak salah singkatan dari Langsung, Umum, Bebas/Bersih,
Rahasia) pada kali ini sepertinya tidak akan berjalan seperti itu. Bagaimana
bisa terjadi LUBer jika dalam masa kampanye saja menurut penulis sudah terjadi
kebrutalan, kekacauan dan bahkan intimidasi mungkin juga sudah terjadi. Brutal
dan kacau karena banyak sekali hasutan yang tidak bermutu dilancarkan oleh
pendukung dari sebagian besar pendukung dari kedua kubu. Banyak sekali
omongan-omongan yang menurut penulis hanyalah sampah yang dikeluarkan oleh
mereka.
Meski sebetulnya masa kampanye pada pemilu kali ini terlihat tidak begitu ramai, di dunia maya telah terjadi perang yang sangat sengit antara dua kubu. Ada yang
bilang jika si itu, si ini fasis –lah, komunis –lah, antek –lah, diktator –lah,
berkoalisi dengan koruptor, pembunuh, penculik, anti suatu kaum dan berbagai
macam kebencian yang dilontarkan oleh kedua belah pihak untuk mempengaruhi pikiran
para pemilih. Seperti mengobral sampah-sampah milik orang lain dan kemudian
membuat orang beralih ke pihaknya. Seperti persaingan dua pedagang yang tidak
hanya mempromosikan barang dagangannya tetapi juga mengungkapkan kebobrokan
saingannya. Entah itu benar atau tidak kenyataanya.
Kata-kata
diatas bagi penulis adalah suatu intimidasi bagi para pemilih yang benar-benar
murni memilih, benar-benar menginginkan perubahan yang baik kepada bangsanya.
Tanpa ada maksud terselubung apapun seperti yang mungkin ada di pikiran-pikiran
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu.
Pemilu nanti
memang sudah pasti berjalan langsung dan umum, tapi entah apakah akan
berlangsung bebas/bersih dan juga
rahasia. Karena berbagai cara saja sudah dilakukan ketika masa kampanye yang
sebenarnya merupakan masa promosi. Apalagi saat nanti berlangsungnya pemilihan.
Biarlah waktu yang menjawabnya.
Penulis
sendiri juga tidak tahu apakah apa yang telah diungkapkan oleh kedua belah
pihak itu yang mana yang benar. Tentunya
kebenaran itu sendiri hanya akan terungkap setelah ada pembuktiannya. Namun akankah terjadi
hal-hal mengerikan seperti yang diungkapkan oleh berbagai pihak yang sedang
memperebutkan kekuasaan itu?? Sekali lagi penulis juga tidak tahu. Karena hanya
Allah SWT Yang Maha Tahu.
Penulis hanya
berharap bahwa dalam pemilihan presiden kali ini dapat menghasilkan pemimpin
bangsa yang membawa bangsa ini lebih baik kedepannya. Tanpa meninggalkan luka
dalam serta dendam yang membara. Juga tidak menyebakan chaos atau bahkan
membawa bangsa ini semakin terpuruk dalam jurang nestapa.