Minggu, 02 Desember 2012

Hidup Tak Semudah Cocotnya..

Kata-kata yang sering terlontar bagi para pemirsa acara motivasi yang sudah frustasi. Frustasi akan kehidupannya dan semua lika-likunya yang ternyata berbeda dengan apa yang sudah diucapkan Sang Motivator. Bagi mereka yang sudah putus asa akan kehidupan yang kejam yang sepertinya tidak akan berubah hanya dengan sebuah motivasi. Kata-kata motivasi bagi sebagian orang memanglah memotivasi, membuat hidup mereka lebih bersemangat kembali apalagi setelah mengalami keterpurukan. Tapi bagi sebagian orang kata-kata motivasi hanyalah sampah, bualan, omong kosong belaka. Kata-kata yang cenderung akan diabaikan begitu saja setelah mulut sang motivator tertutup. Dan biasanya suatu motivasi hanya akan didengar jika yang memberikan orang yang dirasa hebat, orang yang dikagumi, ataupun orang yang dihormati oleh sang pendengar.
Kata-kata pembangkit semangat ini saya rasa akan berguna kepada orang-orang yang mempunyai latar belakang sama. Baik sang motivator atau pendengarnya. Karena jika latar belakang yang dimiliki berbeda sang pendengar setidaknya berfikir, anda tidak pernah mengalami hal yang saya rasakan.
Setiap orang tentunya mengalami hal-hal yang berbeda dengan orang lain dalam hidupnya masing-masing. Cerita kehidupan manusia tidak sepenuhnya akan sama antara satu dengan yang lain. Meskipun sama cara terjadinya, menjalaninya, dan mengatasinya juga akan berbeda. Karena hal yang dimiliki setiap orang, yang ada di dalam setiap masing orang juga berbeda. Cameo-cameo yang ada juga tidak mungkin akan sama. Sangatlah jarang ada 2 orang atau lebih bisa memiliki masalah yang sama dengan latar belakang yang sama, keadaan diri yang sama dan kondisi sekitar yang sama. Karena hal-hal inilah yang dapat mempengaruhi pandangan seseorang tentang bagaimana mengatasi -masalah yang sedang dihadapinya. Pengalaman hidup juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pengalaman yang banyak tak harus dimiliki oleh orang yang  sudah tua saja. Bolehlah banyak pengalaman karena sudah menjalani banyak tahun dalam kehidupan. Tapi jangan menyepelekan orang muda begitu saja. Karena kebanyakan orang yang sudah mempunyai umur lebih banyak menganggap orang yang umurnya dibawahnya hanyalah hal sepele. Mungkin saja orang muda memiliki pengalaman yang lebih sedikit, tapi mungkin saja wawasannya lebih luas dari umurnya, cara pandangnya yang simpel namun lebih mendetil, dan teknik baru yang lebih fresh daripada orang-orang tua yang kolot, wawasan sempit, cara berpikir rumit nan berantakan.
Seorang motivator seperti si jalan emas hanyalah menyampaikan salah satu solusi apa yang bisa kita lakukan berdasarkan sudut pandang dia dan apa yang pernah dia alami. Dan semua itu dibalut dengan kata-kata yang menyejukan hati kita. Padahal tak selamanya kata-kata manis itu bisa memotivasi, ada juga orang yang merasa termotivasi justru jika dimaki-maki, dibentak-bentak, mungkin juga dikatai dengan yang tidak pantas.
Semua kembali ke diri dan pribadi masing-masing. Toh, si jalan emas juga nggak ngerasain apa yang kita rasain juga kan. Dia juga nggak tahu dengan pasti siapa kita, apa yang kita hadapi, apa yang kita pernah perbuat sebenarnya. So, hidup itu nggak semudah omongannya Pak Botak, Mamah Berjilbab ataupun siapa yang lainnya. Jalani saja hidupmu sendiri, ikuti kata hatimu dan anggap saja omongan mereka itu sebagai wawasan baru sebagai bekal menghadapi masalah.

Jumat, 02 November 2012

Tarkam (Antar Kampung)

2 minggu sudah berlalu dan tarkaman kedua sudah menghadang di depan mata. Bagi kami (saya dan temen2 futsal) tarkam tak ubah layaknya ajang mengapresiasi diri menunjukan eksistensi sekaligus meningkatkan level permainan. Bagi pecinta futsal istilah tarkam ini tak ubahnya seperti tarkam seperti pada permainan sepakbola. Tanpa agenda resmi pengurus cabang olahraga dan terkadang hanya pencarian profit semata.

Istilah Tarkam, singkatan dari antar kampung, sendiri mengacu pada turnamen sepakbola yang diadakan biasanya di daerah dan diikuti oleh tim-tim kampung dari daerah tersebut maupun dari kampung tetangga. Pemainnya pun biasanya juga orang kampung situ juga. Tapi berbeda halnya jika tarkam yang diselenggarakan mempunyai gengsi yang tinggi atau yang "punya tim" termasuk gila bola. Tim-tim tarkam tersebut rela dan dengan senang hati menyewa atau istilahnya "ngebon" atau juga kalau di sepakbola profesional di transfer pemain-pemain yang levelnya tinggi dengan harga nominal yang menggiurkan. Nominal yang mungkin tidak sebanding jika dibandingkan dengan kontrak pemain profesional apalagi di liga eropa. Tapi di Indonesia nilai "kontrak" pada sebuah tarkam sangatlah membantu menyambung nyawa di tengah berjalannya liga yang tiap tahun makin kacau dan tak jelas sistemnya.

Begitu pula pada futsal, tarkam yang menjamur di bulan-bulan setelah bulan puasa maupun di awal-awal tahun menjadi ajang mencari uang sampingan buat para pemain baik berlevel pro, amatir, maupun pemain kampung. Dari cerita yang pernah saya denger dari beberapa temen, nilai pemain level pro yang pernah ikut timnas di tarkam berkisar jutaan rupiah untuk satu kompetisi. Dengan perkiraan jumlah pertandingannya 5 kali jika diikuti 32 tim, dan itupun jika sampai babak final. Belum lagi hadiah yang dibagikan kepada pemain yang terdaftar dalam susunan pemain. Nominal yang terkadang bahkan sering tidak sebanding antara yang dikeluarkan dengan apa yang didapatkan oleh bos-bos tim itu tentunya.

Tapi untuk sebuah tim futsal dan pemain yang levelnya kampung atau abal-abal, tarkam menjadi sebuah ajang pembuktian diri, sebagai tempat menaikan level, ataupun wadah untuk bersenang-senang semata. Tanpa ada dukungan dana melimpah dari bos. Iuran untuk biaya pendaftaran. Iuran untuk beli minum waktu pertandingan. Mencari tempat berteduh yang gratis dengan numpang di rumah teman yang ada. Menanggung semua biaya makan dan transport sendiri. Sampai membagi uang hadiah tidak hanya kepada jumlah pemain yang ada tapi terkadang juga ke pelatih, manajer, bahkan suporter. Walau cuma dapet beli makan nasi bungkus plus minum plus rokok sebungkus. Tapi mereka mendapat sebuah kebahagian yang lebih dari sekedar nominal rupiah.

Kamis, 27 September 2012

My Obsession My Dedication

Kalimat-kalimat seperti: kowe ra kesel piye futsal terus (lo ngga cape apa futsal mulu), bendino kok futsal ki opo ra bosen (tiap hari futsal apa ngga bosen) dan berbagai kata lainnya adalah kata yang sering saya dengar dan saya bayangkan ketika teman-teman yang bukan teman futsal ketika saya terlambat bertemu atau berpamitan untuk pergi lebih awal untuk melakukan satu hal FUTSAL. Yak, mereka selalu terheran-heran dengan apa yang saya lakuin ini. Bukan hanya seminggu sekali atau dua kali, bahkan pernah saya main, latihan, atau ngelatih dalam seminggu penuh. Tiap hari selalu menyambangi lapangan dan bersentuhan dengan si kulit bundar.

Olahraga yang induk organisasinya sama dengan sepakbola ini menjadi olahraga yang populer beberapa tahun belakangan ini. Ukuran lapangan yang lebih kecil dari sepakbola konvensional dan (biasanya) indoor menjadi beberapa perbedaan dari sekian banyak perbedaan futsal dari sepakbola konvensional. Tentunya saat ini banyak orang yang sudah tau apa itu futsal baik secara mendalam atau cuma sekedar tau saja.

Perkenalan saya dengan futsal sendiri belumlah cukup lama, sekitar 4-5 tahun yang lalu. Meski olahraga 5 vs 5 ini sudah masuk Indonesia sekitar tahun 1999-2000an, tapi bagi saya waktu itu futsal tak lebih dari sepakbola mini. Baru sekitar tahun 2008 saya mulai mengenal apa itu futsal sebenarnya secara perlahan. Ajakan seorang teman untuk bergabung di tim nya (masih tim amatiran sih) mengawali semuanya.

Chivas, nama tim yang mengantar saya ke dunia perfutsalan, yang berisikan sekumpulan anak muda dengan pantaran umur yang tidak terlalu beda karena rata-rata adalah teman satu sekolah. Tim ini awalnya memang tim anak-anak salah satu sma negeri di Solo. Tapi karena beratnya tuntutan kemajuan beberapa orang lama mundur dan digantikan yang baru. Tim ini pun sudah mulai cukup dikenal namanya di dunia perfutsalan walau cuma di lingkup Kota Solo saja. Namanya masih kalah pamor dengan Hattrick yang ibaratnya satu bapak beda ibu. Kedua tim inilah yang memberi saya pengalaman yang luar biasa.

Menjadi pelatih, asisten pelatih, coaching staff, atau apapun namanya bukanlah tujuan awal saya terjun di permainan ini. Kala itu saya masih muda, yang ada di pikiran saya cuma ikut main di lapangan. Menunjukan eksistensi saya. Apalagi ada beberapa teman yang dapet duit kalau habis ikut turnamen futsal (baca: tarkaman). Gue pengin main nih bosss. Anak muda mana yang tidak tergiur dengan hal ini, duitnya lumayanlah kalo cuma buat makan sehari. Tapi apa daya, niat yang setengah hati cuma menjadikan saya penghuni luar lapangan sambil menjaga tas.


Uang bukanlah berarti segalanya

Uang-Duit ternyata bukanlah berarti apa-apa di permainan ini. Mereka akan datang ketika kita melakukan sebuah hal yang memberi prestasi. Walau jarang mendapat uang dari permainan ini, bahkan lebih seringnya tekor. Saya merasa ada sesuatu yang berbeda, ada passion nya dan hal lain yang tak bisa ditulis, digambarkan, diucap dengan kata-kata. Terutama ketika melatih anak-anak yang lebih muda, yang baru terjun dari nol.

Sempat kepikiran buat ngelatih tim yang mau bayar aja, yang nggak bayar nomer duakan. Atau minta bayaran ke tim yang saya latih. Tapi kok nggak tega gitu. Terus kalo pasang tarif, mana ada yang mau bayar pelatih asal-asalan seperti saya ini. Dan alhasil jadilah saya mengabdikan diri kepada tim yang saya latih dengan (kadang-kadang) penuh tanggung jawab dan kedisiplinan. Yaaah, itung-itung sambil nunggu tawaran buat ngelatih tim yang mapan lhaah, walaupun statusnya masih tim amatiran.

Dan kalau inget kata Bang Napi, kejahatan bukan hanya ada karena niat pelaku tapi juga ada kesempatan. Maka camkanlah ini, kalau lo lo pade punya niat tapi merasa nggak ada bakat, lakuin niat itu dengan bener jangan setengah-setengah, kesempatan itu pasti dateng. Jangan kejar duitnya, tapi kejar prestasinya, duit akan dateng kalau kita punya prestasi. Karena semua akan indah pada waktunya. Hal itulah yang selalu saya coba tanamkan pada diri saya dan temen-temen yang latihan bareng saya..

Sabtu, 22 September 2012

Niat-Bakat-Pemain-Pelatih

KIT Futsalismo 2012 regional Solo tingkat SMA nampaknya tidak begitu bersahabat bagi saya. Kekalahan SMA Negeri 7 Solo dari SMA Muhammadiyah 2 Solo dengan skor 2-7 bukanlah hal yang begitu mengusik pikiran saya. Saya sudah terbiasa mengalami kekalahan jadi kalau kalah nggak terlalu bersedih. Toh pada saat kita kalah dengan 1 gol, 2 gol, 3 gol bahkan 10 gol tetap saja namanya kalah, bukan menang. Tapi saat kalah dengan selisih gol yang banyak dari tim yang berkemampuan tidak lebih baik tentunya membuat jajaran pelatih mengerutkan dahi dan berpikir, apa yang salah dengan tim ini?

Faktor kemampuan atau skill memang menjadi faktor penting dalam setiap olahraga termasuk futsal. Tapi tidak hanya harus memiliki kemampuan, setiap pemain juga diwajibkan memiliki kemauan yang keras untuk maju. Bakat tanpa ada kemauan tak akan pernah bertahan lama untuk sukses, tapi kalo ada kemauan pasti bis mengalahkan orang-orang yang berbakat tapi tak berniat itu. Sebuah nilai plus patut diberikan kepada orang yang punya kemampuan dan kemauan.

Pelatih berkewajiban memberikan materi-materi latihan untuk meningkatkan kemampuan para pemainnya. Tentu meningkatnya kemampuan pemain hanya akan meningkat jika ada kemauan dari pemain itu sendiri untuk maju. Begitu pula ketika pertandingan berlangsung, pelatih hanya mengatur strategi dan pemain lah yang menentukan keberhasilan timnya. Selama strateginya benar dan dijalankan dengan benar hanyalah faktor keberuntungan yang mempengaruhi hasil akhir.

Strategi tidak dijalankan, tim gagal, apa yang terjadi??
Beban mental serta tanggung jawab yang berat pasti langsung dijatuhkan kepada para pelatih kala timnya mengalami hal seperti ini. Rasanya kepala para pelatih maupun coaching staff pada saat itu seperti dijatuhi lemari besar yang isinya batu. Kepala seakan mau pecah. Duarrr. Dan apa yang dilakukan oleh dunia seolah mengajak berkelahi.

Resiko menjadi seorang pelatih, baik pelatih kepala maupun staf adalah menjadi yang dikambing hitamkan pertama kali ketika sebuah tim gagal. Dan ketika tim itu memenangi sesuatu, yang dilihat adalah pemainnya. Kepuasan pelatih akan didapat bila pemain dapat menjalankan apa yang diinstruksikan. Apapun hasil akhirnya. Begitulah hukum di dunia kepelatihan.



Dan selamat untuk SMA N 4 Solo, UKSW Salatiga, Luxor Jogja yang berhasil menjadi juara di masing-masing kategori KITFUTSALISMO 2012 Regional Solo. Semoga kalian sukses di Grand Champion KITFUTSALISMO 2012 di Jakarta nantinya

Sabtu, 01 September 2012

Solo Aman Solo Nyaman

Kali ini saya akan nge-post tentang kejadian yang saya alami Jum'at 31 Agustus 2012. Kejadian ini terjadi dengan jarak yang cukup dekat dengan lokasi dimana saya sedang duduk menikmati segelas teh panas. Semalam sekitar pukul 21.00 wib setelah melakoni hobi yang saya gemari, saya mampir ke wedangan / HIK tempat saya biasa nongkrong di malam hari untuk sekedar bertemu teman2 dan beli minum. Setelah memarkir motor pesanan pun segera dilancarkan, segelas teh panas diminta kepada sang empunya wedangan. Sejurus kemudian segelas teh panas pun meluncur ke tangan dan segera saya bawa ke bawah gapura dan berpindah duduk disana.

Teh panas dari gelas kemudian saya alirkan ke dalam mulut lalu membahasi tenggorokan. Obrolan ringan yang ngalor-ngidul bersama rekan-rekan yang ada disana lekas kumulai setelah teh kutenggak. Tak berapa lama, mungkin tidak ada 10 menit an, terdengar bunyi letusan. Sekali, dua kali, tiga kali mungkin sampai empat kali dengan jeda di masing2 letusan. "Ah, mungkin hanya suara petasan," jelasku kepada teman. Tapi dalam sekejap terdengar bunyi letusan yang berulang-ulang. Beberapa orang yang ada disana pun beranjak dari tempatnya melihat darimana sumber bunyi berasal. Kubiarkan saja hal itu karena orang di daerah ini memang terbiasa iseng. Tapi segera mereka berlari ke arah barat dari tempatku duduk. Rasa penasaran pun muncul. Saya berdiri menengok kearah sumber bunyi dan mencoba untuk sedikit mendekat. Saat berjalan kesana, ada yang bilang ada tabrakan ada yang bilang tembak2an.

Tiba-tiba ada 2 orang berboncengan yang memangku seorang pria yang terlihat kesakitan ngebut dengan sepeda motornya. Melewati mobil dan pengendaranya yang kebingungan, sepertinya karena dimintai tolong untuk membawa pria yang terluka tadi. Langkah kaki ini semakin mendekat. Terlihat seorang pria tergeletak di pinggir jalan dengan tangan terikat. Di sekitarnya ada sejumlah orang yang katanya aparat terlihat mengamankan. Kendaraan maupun orang yang melintas dialihkan segera oleh mereka. Namun ada 3 mobil berbeda tiba-tiba melaju menyisir masuk ke dalam kumpulan manusia yang hampir jadi kerumunan. Mobil terakhir adalah elf, yang kukira habis piknik sangat berani masuk ke keramaian ini. Setelah pintu mobil terakhir ini terbuka beberapa orang yang sering kita panggil dengan densus ini turun lengkap dengan senjata laras panjang dan pakaian anti pelurunya. Mereka turun untuk menghalau mundur masyarakat yang ingin mendekat melihat apa yang sedang terjadi.

Menurut orang yang ada sangat dekat dengan lokasi kejadian suara letusan tadi adalah tembak-tembakan antara densus 88 dan buronannya. Satu orang yang dibawa dengan sepeda motor tadi ternyata anggota densus 88. Dan seorang yang tergeletak dengan tangan diikat katanya buronan densus alias teroris. Katanya lagi ada seorang yang tewas tertembak di kepala dengan otak berceceran di jalanan katanya.
---

Solo tetap aman

Uniknya dari kejadian tembak-menembak tadi adalah, warga yang tiba-tiba berdatangan ke TKP, yang terletak di sebelah selatan wholeseller di daerah tipes - di depan sebuah warung makan, setelah mendapat kabar bahwa ada tembak-menembak di sana. Saya bilang unik karena, warga yang awalnya penasaran ada kejadian apa begitu tahu ada tembak-menembak lalu menyingkir, eh yang baru datang sudah tahu tadi ada tembak-menembak malah berbondong-bondong datang dan ingin menononton langsung ke TKP. Padahal barikade sudah dibuat oleh warga sekitar dan aparat untuk menghalau warga mendekat ke TKP. Aparat keamanan juga sudah menyatakan bahwa sudah tidak ada apa-apa lagi dan meminta warga untuk pulang saja supaya tidak membuat kemacetan arus lalulintas. Tapi warga nekat untuk mendekat, ada yang berjalan kaki dari rumah, ada yang naik motor dan memarkirkan motornya di jalanan kampung, bahkan ada juga teman yang bersama keluarganya naik mobil dari Palur. Gila. Tapi ini menunjukan bahwa Kota Solo tetap aman, beberapa warga mungkin ada yang cemas (cemas dan takut ada anggota keluarganya tersangkut masalah ini mungkin) tapi dengan berduyun-duyunnya warga ke sekitar TKP "latihan menembak" membuktikan bahwa tidak ada rasa was-was atau cemas dalam diri mereka jikalau ada apa-apa nantinya. Padahal mereka disana cuma menonton dan mencari tahu apa yang terjadi lebih jauh (sudah seperti inteljen saja). Tapi tidak segera beranjak pulang dan malah mengobrol disana.

Saya sendiri memilih untuk tidak langsung pulang dan bertahan beberapa saat di wedangan tadi. Selain karena minum saya yang belum habis, motor-motor warga yang menonton yang diparkir sembarangan di jalan membuat keruwetan sehingga motor saya hampir tidak bisa keluar dari tempat teman. Jika ditilik dari kondisi semalam pasca penembakan, warga yang terlihat biasa saja, tanpa ada rasa khawatir, dan malah mendekati lokasi kejadian "latihan menembak" bisa dinyatakan bahwa Solo masih cukup aman dan nyaman. 
Solo Aman Solo Nyaman.
---

P.S. : sebelumnya sempat ada penembakan ke pospam Gemblegan (17/8/2012) dinihari, pospol Singosaren (30/8) jam 9-an malam, dan pelemparan benda ledak ke pospol Gladag (19/8)

Kamis, 23 Agustus 2012

Loyalty

Loyalty alias loyalitas, kata ini sering disebut-sebut para fans, suporter, dan apapun namanya ketika pemain kesayangannya atau pemain dari klub yang didukungnya memutuskan pindah ke klub lain, terutama klub rival dari tim yang didukungnya. Mungkin di hampir semua cabang olahraga beregu terjadi perpindahan tim atau klub, tapi di sepakbola selalu menjadi pembicaraan hangat di seantero dunia. Loyalitas membutuhkan pengorbanan. Disaat tim yang dibela, didukung terpuruk terperosok terjelembab hingga ke jurang yang dalam ada pemain maupun suporter yang loyal setia bersama timnya, ada juga yang meninggalkannya meski berat untuk melakukannya. Ada juga setelah pindah masih mengikuti perkembangan tim lamanya. Ada juga yang acuh meninggalkan begitu saja, bahkan hingga tega memusuhinya.
---

Saga van Persie berakhir di Manchester United
Kabar tentang loyalitas yang terhangat adalah perpindahan Robin van Persie. Pemain yang musim lalu menjadi kapten Arsenal menggantikan Fabregas ini pada beberapa waktu yang lalu sempat hangat dibicarakan karena ia menolak perpanjangan kontrak yang tinggal setahun. Arsene Wenger sepertinya sempat kebingungan, karena jika tak segera menjual van Persie, musim depan ia akan kehilangan asetnya ini tanpa mendapat uang sepeser pun. Banyak klub yang dikaitkan dengan van Persie, Manchester United, Manchester City, Barcelona, dan Juventus kabarnya siap mendatangkan van Persie. Saga van Persie pun berakhir di kota Manchester, namun bukan di klub milik Sheikh Mansour, tapi di Old Trafford. Sebuah eksodus yang sangat jarang terjadi dalam satu dasawarsa terakhir ini. 



fans bakar jersey torres
Eksodus panas lainnya juga sempat terjadi di ranah Liga Inggris. Perpindahan Fernando Torres ke Chelsea dari Liverpool sempat membuat geram Liverpudlian. Pendukung fanatik Liverpool ada yang membakar jersey Liverpool bernamakan Torres sesaat setelah kepindahannya ke London. Kata loyalitas pun mencuat, untuk nama terakhir kabarnya ia pindah karena tertarik akan sejumlah uang yang ditawarkan oleh klub milik Roman Abramovich. Pun mungkin alasan yang sama juga diberlakukan para Gooners ketika van Persie pindah latihan ke Carrington.
Apapun perpindahan pemain-pemain ke klub lain baik rival atau bukan, bukan selalu masalah uang. Mungkin juga disebabkan oleh faktor lain. Konflik dengan rekan se-tim, dengan pelatih, mungkin juga dengan pemilik, bahkan dengan suporter juga bisa menjadi sebuah alasan perpindahan. Keinginan untuk maju mencari tantangan baru juga dapat menjadi sebuah alasan perpindahan pemain. Jadi apapun alasannya, uang belumlah tentu menjadi alasan untuk eksodus. Pindah klub pun bukan juga karena tidak punya loyaitas.
---

Loyalitas yang sesungguhnya hanya akan terjadi jika ada sebuah kenyamanan, kenteteraman, kebahagian tercipta dalam suatu lingkungan dan dalam diri setiap individu di lingkungan tersebut. Meski tidak bergelimangan harta, tidak bermandikan uang, makan dengan seadanya tidak harus mewah. Yang terpenting semua senang semua tenang. Bukan hanya dalam dunia sepakbola ataupun olahraga beregu lainnya. Tapi juga dalam kehidupan nyata dan juga cinta. Tidak sama dalam satu irama bukan berarti juga pengkhianat yang tidak loyal dan setia. Loyalitas tidaklah harus selalu bersama. Loyalitas tidaklah semata membela dengan gelap mata. Loyalitas adalah sebuah ketulusan, kerelaan untuk membela, mendukung, bahkan mencinta. Tanpa harus dipunya atau mempunya. Karena dalam sebuah kenyataan tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan.
---

Kamis, 16 Agustus 2012

MERDEKAAA ???

17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita..
Kalimat diatas merupakan sepenggal baris lagu Hari Merdeka, ya merdeka, kemerdekaan Indonesia, negara Republik Indonesia. tapi apakah kemerdekaan yang sesungguhnya itu?? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merdeka itu.... (http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=merdeka&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel) baca sendiri deh yaaa..
Apa emang iyaa bangsa Indonesia benar-benar merdeka??mungkin iya, tapi untuk orang, rakyat, manusia Indonesia? belum semuanya merdeka. jika menilik acuan dari KBBI, paling tidak merdeka itu artinya bebas..
Bebas?apakah Papua yang memiliki gunung emas yang dikelola asing itu bebas?terpencil di ujung timur, dengan perjalanan memakan waktu yang lama, anak-anaknya pergi ke sekolah seperti ninja hatori (mendaki gunung lewati lembah nyebur ke kali) itu bebas? Mungkin tak usahlah terlalu ke timur jauh, di sekeliling kita pun masih ada yang belum merdeka. Pengemis di jalanan, mereka juga belum merdeka sepenuhnya. Mereka masih terjajah kemiskinan, meski mereka punya rumah dan ternak di kampung, mereka tetap miskin. Miskin hati, miskin mental. Itu cuma sedikit gambaran secuil elemen bangsa yang masih terjajah.

Merdeka Dunia Akhirat
Kemerdekaan Indonesia tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan sama seperti 67 tahun lalu, ketika proklamasi dibacakan. 17 Agustus 2012 sendiri bebarengan dengan H-2 Idul Fitri, hari kemerdekaan umat Muslim, merdeka dari dosa-dosa, kembali menjadi suci seperti bayi yang baru lahir. Dengan bertepatannya kemerdekaan Indonesia dengan H-2 Idul Fitri semoga bangsa Indonesia lahir kembali menjadi sebuah bangsa yang bersih dari dosa-dosa. Menjadi bangsa yang benar-benar merdeka secara nyata bukan hanya sebuah kata-kata

Merdeka !!!
Selamat Idul Fitri 1432 H, mohon maaf lahir dan batin

Minggu, 12 Agustus 2012

Kemarin, sabtu 11 Agustus 2012, pas buka bareng di tempat temen ngeliat buku atau mungkin biografi atu bisa juga otobiografi salah satu proklamator bangsa Indonesia, Ir. Soekarno. Sosok beliau yang katanya meninggalkan warisan harta karun yang katanya bisa ngelunasin utang negara, yang bisa jadi presiden pertama, dan yang paling menarik mampu meluluhkan hati wanita. Sebagai seorang presiden yang berjiwa seni tinggi beliau katanya mempunyai koleksi benda seni yang banyak sekali jumlahnya, mungkin puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Diantara benda seni tersebut tersiar kabar bahwa Soekarno mempunyai lukisan-lukisan wanita-wanita cantik. Alangkah manusiawinya, seorang pria, lelaki, laki-laki tertarik pada wanita, perempuan, gadis terutam yang cantik. Kabarnya pula beliau juga punya istri lebih dari satu, entah secara bersamaan (poligami) atau sendiri-sendiri. Dari seorang Fatmawati, Inggit, hingga seorang wanita Jepang yang mungkin tidak terlalu diketahui oleh banyak orang sekarang. Daya tarik seorang Soekarno tentulah yang membuat hati para wanita itu bertekuk lutut. Hal inilah yang menarik, seorang Soekarno yang kala itu belum mempunyai negara merdeka sampai memimpin sebuah negara mendapatkan kemerdekaannya dan memperjuangkannya di mata dunia masih saja berurusan dengan asmara. Asmara, ya asmara, bukan asmuni ya, tapi asmara, cinta, romansa, antara pria dengan wanita. Entah dengan cara apa beliau bisa menundukkan hati seorang wanita, yang bagi beberapa pria sangatlah sulit untuk dilakukan. Apa mungkin beliau seorang presiden, sehingga wanita jatuh hati padanya? atau kewibawaannya? atau kepintarannya? yang pasti hanya Tuhan dan para wanita kekasih Soekarno yang tau apa yang membuatnya dicinta. "jas merah" Karena kita belajar dalam hidup ini lewat sebuah sejarah. Sejarah yang nyata, yang bukan pemelintiran fakta, yang bukan hasil dari kepentingan penguasa.

Kamis, 09 Agustus 2012

tulisan pertama di blog kedua..
sebelumnya ane pernah nge-blog beberapa tahun yang lalu, tapi cuma buat tugas kuliah sama iseng doang. karena lama ngga dikasih makan (re: ngga pernah dibuka sama sekali) ya mati deh..
sekarang, mulai detik ini, menit  ini, jam ini, ane coba nge blog lagi. masih tetep buat iseng-iseng karena waktu ane yang longgaaar banget. tapi juga bisa dibilang latah ngikutin temen-temen yang udah pada nge-blog sebelumnya. jadi karena masih newbie, tolong dibantu yaaak..

P.S.: posting berikutnya bisa aja >1 jam/hari/bulan lagi,  tergantung mood ane.. hehehe