Sabtu, 01 September 2012

Solo Aman Solo Nyaman

Kali ini saya akan nge-post tentang kejadian yang saya alami Jum'at 31 Agustus 2012. Kejadian ini terjadi dengan jarak yang cukup dekat dengan lokasi dimana saya sedang duduk menikmati segelas teh panas. Semalam sekitar pukul 21.00 wib setelah melakoni hobi yang saya gemari, saya mampir ke wedangan / HIK tempat saya biasa nongkrong di malam hari untuk sekedar bertemu teman2 dan beli minum. Setelah memarkir motor pesanan pun segera dilancarkan, segelas teh panas diminta kepada sang empunya wedangan. Sejurus kemudian segelas teh panas pun meluncur ke tangan dan segera saya bawa ke bawah gapura dan berpindah duduk disana.

Teh panas dari gelas kemudian saya alirkan ke dalam mulut lalu membahasi tenggorokan. Obrolan ringan yang ngalor-ngidul bersama rekan-rekan yang ada disana lekas kumulai setelah teh kutenggak. Tak berapa lama, mungkin tidak ada 10 menit an, terdengar bunyi letusan. Sekali, dua kali, tiga kali mungkin sampai empat kali dengan jeda di masing2 letusan. "Ah, mungkin hanya suara petasan," jelasku kepada teman. Tapi dalam sekejap terdengar bunyi letusan yang berulang-ulang. Beberapa orang yang ada disana pun beranjak dari tempatnya melihat darimana sumber bunyi berasal. Kubiarkan saja hal itu karena orang di daerah ini memang terbiasa iseng. Tapi segera mereka berlari ke arah barat dari tempatku duduk. Rasa penasaran pun muncul. Saya berdiri menengok kearah sumber bunyi dan mencoba untuk sedikit mendekat. Saat berjalan kesana, ada yang bilang ada tabrakan ada yang bilang tembak2an.

Tiba-tiba ada 2 orang berboncengan yang memangku seorang pria yang terlihat kesakitan ngebut dengan sepeda motornya. Melewati mobil dan pengendaranya yang kebingungan, sepertinya karena dimintai tolong untuk membawa pria yang terluka tadi. Langkah kaki ini semakin mendekat. Terlihat seorang pria tergeletak di pinggir jalan dengan tangan terikat. Di sekitarnya ada sejumlah orang yang katanya aparat terlihat mengamankan. Kendaraan maupun orang yang melintas dialihkan segera oleh mereka. Namun ada 3 mobil berbeda tiba-tiba melaju menyisir masuk ke dalam kumpulan manusia yang hampir jadi kerumunan. Mobil terakhir adalah elf, yang kukira habis piknik sangat berani masuk ke keramaian ini. Setelah pintu mobil terakhir ini terbuka beberapa orang yang sering kita panggil dengan densus ini turun lengkap dengan senjata laras panjang dan pakaian anti pelurunya. Mereka turun untuk menghalau mundur masyarakat yang ingin mendekat melihat apa yang sedang terjadi.

Menurut orang yang ada sangat dekat dengan lokasi kejadian suara letusan tadi adalah tembak-tembakan antara densus 88 dan buronannya. Satu orang yang dibawa dengan sepeda motor tadi ternyata anggota densus 88. Dan seorang yang tergeletak dengan tangan diikat katanya buronan densus alias teroris. Katanya lagi ada seorang yang tewas tertembak di kepala dengan otak berceceran di jalanan katanya.
---

Solo tetap aman

Uniknya dari kejadian tembak-menembak tadi adalah, warga yang tiba-tiba berdatangan ke TKP, yang terletak di sebelah selatan wholeseller di daerah tipes - di depan sebuah warung makan, setelah mendapat kabar bahwa ada tembak-menembak di sana. Saya bilang unik karena, warga yang awalnya penasaran ada kejadian apa begitu tahu ada tembak-menembak lalu menyingkir, eh yang baru datang sudah tahu tadi ada tembak-menembak malah berbondong-bondong datang dan ingin menononton langsung ke TKP. Padahal barikade sudah dibuat oleh warga sekitar dan aparat untuk menghalau warga mendekat ke TKP. Aparat keamanan juga sudah menyatakan bahwa sudah tidak ada apa-apa lagi dan meminta warga untuk pulang saja supaya tidak membuat kemacetan arus lalulintas. Tapi warga nekat untuk mendekat, ada yang berjalan kaki dari rumah, ada yang naik motor dan memarkirkan motornya di jalanan kampung, bahkan ada juga teman yang bersama keluarganya naik mobil dari Palur. Gila. Tapi ini menunjukan bahwa Kota Solo tetap aman, beberapa warga mungkin ada yang cemas (cemas dan takut ada anggota keluarganya tersangkut masalah ini mungkin) tapi dengan berduyun-duyunnya warga ke sekitar TKP "latihan menembak" membuktikan bahwa tidak ada rasa was-was atau cemas dalam diri mereka jikalau ada apa-apa nantinya. Padahal mereka disana cuma menonton dan mencari tahu apa yang terjadi lebih jauh (sudah seperti inteljen saja). Tapi tidak segera beranjak pulang dan malah mengobrol disana.

Saya sendiri memilih untuk tidak langsung pulang dan bertahan beberapa saat di wedangan tadi. Selain karena minum saya yang belum habis, motor-motor warga yang menonton yang diparkir sembarangan di jalan membuat keruwetan sehingga motor saya hampir tidak bisa keluar dari tempat teman. Jika ditilik dari kondisi semalam pasca penembakan, warga yang terlihat biasa saja, tanpa ada rasa khawatir, dan malah mendekati lokasi kejadian "latihan menembak" bisa dinyatakan bahwa Solo masih cukup aman dan nyaman. 
Solo Aman Solo Nyaman.
---

P.S. : sebelumnya sempat ada penembakan ke pospam Gemblegan (17/8/2012) dinihari, pospol Singosaren (30/8) jam 9-an malam, dan pelemparan benda ledak ke pospol Gladag (19/8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar